Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 21:58:31【Kabar Kuliner】801 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(4816)
Artikel Terkait
- Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan
- BPKN siap panggil Aqua terkait dugaan sumber air dari sumur bor
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi
- BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
- UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib

Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan

Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya

82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025

Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi

BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan

Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat